masih selalu teringat tangisan mamah saya,ketika beliau tahu saya jarang masuk sekolah pada masa SMA saya.masih jelas suara lirihnya,kata-katanya yang diucapkan waktu itu,sungguh masih teringat dan itu membuat saya pertama kalinya merasa malu hidup di dunia ini.
kini bangku kuliah sudah saya duduki.semarang adalah tempatnya,beratus-ratus kilo meter jauhnya dari rumah saya.rumah yang masih di huni adik saya yang paling kecil,papah juara saya dan tentunya mamah terhebat di dunia!.rasa kangen yang kadang muncul tak kuasa membendung airmata,rasa malu yang luarbiasa tak terperi hadir selalu ketika tiap kali saya memberitahu nilai saya.(memang mamah saya tidak secara gamblang mengatakannya)tapi saya malu.malu karena sejak kecil belum pernah membuat kedua orang tua saya bangga.padahal mereka selalu membuat saya bangga
aku ingin membanggakan mamah dan papah!
itulah kata-kata yang selalu keluar dari mulut saya,ketika ujian.namun pada akhirnya kenyataan berbicara lain
jarang saya menanyakan kabar mamah dan papah. .
bahkan hampir tidak pernah rasanya.kebanyakan kedua orang tua saya yang memulai duluan menelfon atau sekedar sms untuk menanyakan kabarnya saya.walaupun cuma sebentar telfon dikarenakan pembicaraan telfon sering terputus karena mahalnya ongkos telfon.namun berbanding terbalik dengan saya yang sms duluan ketika uang saya mulai habis dan minta dikirim.
bahkan sering mamah saya mengutang karena permintaan uang dadakan saya.
masihkah mereka bangga pada saya
saya tidak tahu.entahlah kawan sayapun tidak berani menanyakan itu.tapi pertanyaan ini selalu bisa terjawab ketika saya pulang kampung.beliau menunggu di depan pintu.makanan-makanan kesukaan saya sudah siap tersaji di meja.
dan ketika saya tiba..oh amboi pelukan erat mamah juara saya.
rasa kangen terlihat jelas dari pelukan itu.
namun sedih rasanya dalam hati belum bisa membuat mamah dan papah bangga padahal terlihat jelas kebanggaan pada anaknya yang sudah dewasa ini.walau hanya dari pelukan
TITIP SALAM UNTUK MAMAH-MAMAH JUARA TEMAN-TEMAN SEMUA
